Senin, 12 April 2021

Video Pembelajaran Mikro Teorema Pythagoras


Berikut video pembelajaran untuk mata kuliah microteaching yang dibersamai oleh Bapak  Prof. Dr. Marsigit, M.A. dan  Bapak Heru Sukoco, S.Si., M.Pd. 


Video Pembelajaran 1

Download

Video Pembelajaran 2

Download

Video Pembelajaran 3

Download

Video Pembelajaran 4

Download

Jumat, 19 Maret 2021

Refleksi Pertemuan Ke-6 Mata Kuliah Pembelajaran Mikro

 

16 Maret 2021

Refleksi Pertemuan Ke-6

Mata Kuliah Pembelajaran Mikro

 

Respon dari Prof. Marsigit terhadap beberapa pertanyaan dari mahasiswa:

1.      Nadya

-          Perlu mempelajari berbagai pembuktian teorema Pythagoras sehingga guru dapat memperkaya pengetahuan peserta didik.

-          Pada saat take video dibutuhkan komitmen bersama.

-          Powerpoint hanya sebagai petunjuk, bukan sebagai muatan untuk memberikan materi. Kompetensi langsung dimaksudkan ke dalam LKDPD. Untuk mempermudah peserta didik mengamati LKDPD, guru perlu menampilkannya.

 

2.      Ayunda

-          Sebelum pandemi, kita sudah menghindari penggunaan powerpoint. Adanya powerpoint megharuskan guru untuk transfer of knowledge.

-          Video pembelajaran dikumpulkan dalam bentuk file dan ditayangkan ke youtobe masing-masing.

-          Seluruh tugas yang berikan dosen harus diunggah ke website atau blog mandiri sebagai catatan perjalanan hidup.

-          Dosen meminta jadwal pada saat pengambilan gambar dan dikirim ke grup Whatsapp.

 

3.      Devid

-          LKDPD bisa memuat contoh, kumpulan rumus, langkah-langkah pembelajaran.

 

4.      Afifah

-          Kendala teknis mohon meminta bantuan kepada pak Syukrul.

 

5.      Amalia

-          Kegiatan inti di RPP itu sama dengan di LKDPD. Hanya saja di LKDPD dijabarkan petunjuk melakukan kegiatan. Secara teoritis, LKDPD itu tiap tahun selalu berubah-ubah.

 

 

 

Jumat, 12 Maret 2021

Refleksi Pertemuan Ke-5 Mata Kuliah Pembelajaran Mikro

 

09 Maret 2021

 

Refleksi Pertemuan Ke-5 Pembelajaran Mikro

oleh : Heru Sukoco, S.Si

 

            Pada saat dosen menyampaikan contoh rencana pelaksanaan pembelajaran yang tepat. Dosen menyampaikan kepada mahasiswa perlu mengerti dan memahami indikator secara menyeluruh dengan mengidentifikasi IPK, setelah itu pilah yang akan dijelaskan dalam suatu pertemuan. Dosen juga memberi kebebasan agar dapat menyusun rencana pelaksana pembelajaran yang tepat. Poin dari kegiatan inti pada pembelajaraan matematika bukan urutan akan tetapi isi. Guru hanya sebagai pengantar. Penekanan pada kegiatan pembelajaran lebih ke peserta didik. Contoh : peserta didik mengamati, menalar, melaksanakan. Sehingga guru memberi ruang ke peserta didik untuk berproses. Guru perlu melakukan inovasi dan melakukan intervensi sedikit mungkin. Setiap kegiatan pembelajaran guru harus mengontrol serta mengonfirmasi pekerjaan peserta didik. Kesimpulan yang disampaikan peserta didik perlu dikoreksi apabila mengalami kesalahan interpretasi.

            Kemudian dosen menayangkan sebuah video pembelajaran dari negara Finlandia dan China. Sedangkan negara Indonesia memiliki cara pandang yang belum berubah dari waktu ke waktu. Orang Indonesia belum terbiasa dan memiliki phobia sebelum mencoba. Mahasiswa perlu mengamati sistem pendidikan  terbaik di dunia untuk diambil nilai positifnya. Sehingga dapat menerapkan hal-hal yang sesuai. Pada negara Finlandia dan China menerapkan guru model, guru pendamping, dan observer. Bahkan lesson study di Jepang penonton yang memberikan komentar lebih banyak. Ada pula yang melakukan evaluasi di luar jam pelajaran mana yang harus dipertahankan dan ditinggalkan. Kerja sama dan kolaborasi perlu dibangun dalam membentuk suasana belajar yang kondusif. Guru hanya memfasilitasi, sehingga kegiatan lebih berfokus kepada peserta didik.

            Dosen juga menampilkan media-media yang dapat digunakan untuk pembelajaran secara daring. Melalui website-website yang sudah dikirim ke grup kelas. Dosen berharap agar mahasiswa dapat menerapkan salah satu media tersebut demi kelancaran pembelajaran daring.

 

 

Rabu, 03 Maret 2021

Refleksi Pertemuan Ke-4 Mata Kuliah Pembelajaran Mikro

 03 Maret 2021

Refleksi Pertemuan Ke-4 Mata Kuliah Pembelajaran Mikro

 

    Tidak ada gunanya microteaching jika pada akhirnya menerapkan metode konvensional. Maka sebaik-baiknya microteaching mewujudkan inovasi. Pada microteaching, siswa berperan sebagai aktor.

    Pembelajaran pada umumnya dilaksanakan apabila memenuhi kuota lebih dari 20 siswa. Sedangkan pembelajaran mikro sebelum pandemi yang menjadi siswa adalah teman mikro. Contohnya : Amalia seolah-olah menjadi siswa yang memperhatikan penjelasan guru yang dipraktikkan oleh Ayundha. Kaitannya dengan pembuatan video pembelajaran mikro online, mahasiswa memerlukan partner video dan murid model. Pada lembar kerja daring peserta didik (LKDPD) berisi langkah-langkah metode pembelajaran dan syntax, bukan kumpulan soal. LKDPD juga memuat penjelasan guru yang akan dikerjakan oleh siswa. Penjelasan guru tidak perlu mendominasi. Mahasiswa dapat menerapkan metode pembelajaran  realistik matematika, saintifik, dan sebagainya.

    Microteaching berbasis riset. Mahasiswa boleh menggunakan powerpoint untuk apersepsi hanya sebagai pendahuluan, bukan kegiatan utama. Aktifitas siswa merupakan kegiatan utama. Guru sebagai fasilitator bukan sekadar menjelaskan materi (transfer of knowledge).  Siswa belajar sendiri dan guru hanya membantu. Apabila menggunakan kata menjelaskan artinya tidak diperlukan problem solving. Pada skema pencapaian konsep ada beberapa istilah. Pada ilmu matematika itu bersifat spiral atau ilmu berkelanjutan. Siswa belajar himpunan dari SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Hal yang perlu dipahami learning trajectory, semacam menentukan dosis.

    Di seluruh dunia, format rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tidak ada ketentuan yang baku sehingga mahasiswa diharap mengambil dari sumber terdekat, seperti : Prodi Pendidikan Matematika, FMIPA, UNY. Mahasiswa juga dapat membaca pedoman dari sumber lain sebagai referensi.

Kamis, 25 Februari 2021

Refleksi Pertemuan Ke-3 Mata Kuliah Pembelajaran Mikro

 

24 Februari 2021

Refleksi Pertemuan Ke-3 Mata Kuliah Pembelajaran Mikro

 

            Adanya pembelajaran online mengajarkan kita untuk saling menghargai. Intuisi terjadi secara menyeluruh tidak membeda-bedakan. Prof. Dr. Marsigit, M.A. menyatakan bahwa hidup ini 5% dihabiskan oleh bermatematika, selebihnya intuisi. Contoh : seorang mahasiswa selalu bangun di pagi hari tanpa mendengarkan bunyi alarm. Oleh sebab itu, intuisi merupakan kebiasaan atau pengalaman. Setiap orang memiliki kemampuan memperkirakaan. Ciri-ciri intuisi yaitu dapat melakukan pekerjaan secara spontan, tidak tau kapan mulai dan dari siapa. Intuisi terdiri dari 2 hal yang berbeda: dimiliki dan dimengerti. Apabila intuisi diuraikan seperti berikut kita memiliki perasaan senang tapi belum tentu mengerti apa itu senang.

 

            Intuisi juga ada kaitannya dengan pembelajaran mikro, setiap saat siswa belajar matematika mempunyai perkiraan seperti meter dan desimeter. Apabila siswa diberi pertanyaan mengenai dekameter, intuisi siswa menjadi bermasalah. Satuan panjang tersebut  jarang digunakan di masyarakat. Hal tersebut membuat siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika. Oleh sebab itu, belajar matematika diperlukan intuisi tidak sekadar menjelaskan definisi. Intuisi melekat kepada benda konkret. Pembelajaran matematika di sekolah diharapkan berakar dari manipulasi benda konkret. Dalam kehidupan ada dua pokok intuisi, yaitu: intuisi ruang dan intuisi waktu. Intuisi perlu dibangun terjaga dengan baik.

 

Paradigma pembelajaran online :

1.      Bagaimana pembelajaran online dapat dilaksanakan

2.      Bagaimana pembelajaran inovatif tetap dapat dicapai

Esensi pembelajaran inovatif adalah aktifitas ada pada siswa. Guru perlu perangkat pembelajaran yang memanfaatkan, seperti: handphone, google, file ms word, pdf, geogebra, dynamic geometry.

3.      Bagaimana mempersiapkan pembelajaran online

Langkah-langkah pembelajaran inovatif sebelum pandemi :

1.     Mengkaji silabus

2.      Menentukan SKKD

3.      Mempersiapkan dan membuat RPP

4.      Membu at LKPD (saat pandemi berubah menjadi LKDPD)

5.      Apersepsi

            Apersepsi yang baik berupa kegiatan. Contohnya :

            Ketika guru menjelaskan materi sisi lengkung,

-          Siswa diminta untuk menyebutkan benda-benda yang ada di sekitar berbentuk tabung.

-          Siswa diminta menyebutkan ciri-ciri tabung (alas dan tinggi).

6.      Variasi-variasi

            Terdapat berbagai variasi yang bisa dikembangkan, antara lain :

a.       Variasi interaksi saat pembelajaran

offline (mandiri, bersama, dan klasikal)

online (interaksi bersama bendanya, interaksi dengan temannya sesuai protokol 3M)

b.      Variasi media (handphone, laptop, ruangan, benda konkret di sekitar)

c.       Variasi sumber belajar (internet, handphone, lingkungan, penjelasan guru)

d.      Variasi metode, bersifat fleksibel

Konvensional : behaviorisme (berpusat pada guru, memberikan stimulus)

Sekarang : berpusat pada siswa

e.       Variasi Kegiatan

contoh: Problem Based Learning, polya, RME, saintifik, conectivism, constructivism, penemuan terbimbing

7.      Skema Pencapaian Konsep Matematika 

        Dibuat diagram alur tentang kompetensi yang akan dicapai. 

  Orang-orang jepang menyebut skema pembelajaran secara teori disebut learning trajectory. Sedangkan microteaching yang dulu disebut rantai kognitif.

        Contoh : siswa belajar pertidaksamaan maka perlu belajar persamaan terlebih dahulu.

 

 

Pada akhirnya pembelajaran dilakukan oleh diri sendiri, sehingga mahasiswa perlu berdaya.

Kamis, 18 Februari 2021

Membangun Pembelajaran Daring Berbasis Inovasi

Refleksi Kuliah Perdana Pembelajaran Mikro

Oleh Nadya Sukma Rani,

Program studi S1 Pendidikan Matematika

Semester Genap 2020/2021

FMIPA UNY

 

Selasa, 16 Februari 2021 merupakan kuliah perdana mata kuliah pembelajaran mikro untuk Program studi S1 Pendidikan Matematika melalui aplikasi zoom meeting.

 

Sebelum memulai perkuliahan  microteaching yaitu Prof. Dr. Marsigit, MA menyampaikan bahwa kuliah itu high quality dan menampakkan wajah itu akuntabilitas lalu dosen meminta mahasiswa untuk menampakkan wajahnya masing-masing secara live.  Dosen memulai perkuliahan dengan membaca basmallah bersama-sama lalu melakukan presensi dengan jumlah kehadiran sebanyak 9 mahasiswa. Dosen mempersilakan setiap mahasiswa untuk memperkenalkan diri.

Mengikuti kuliah dengan program sarjana pendidikan matematika berarti ada hubungannya dengan pembelajaran mikro.

 

Poin penting microteaching yang perlu dipahami mahasiswa sebagai berikut

1. Guru bukanlah subjek mikro tetapi fokus pada waktu untuk melayani kebutuhan siswa untuk belajar matematika.

2. Konsep dasar microteaching tetap terhadap paradigma inovatif.

Jika dilihat dari sisi persoalan, microteaching sama seperti pembelajaran kelas matematika. Pada microteaching terdapat berbagai jenis landasan : filsafat, psikologi, pedagogik, dan lain-lain. Hal yang mendasari bahwa microteaching seharusnya menjadi wahana untuk inovasi pembelajaran matematika. Dosen microteaching yaitu Prof. Dr. Marsigit, MA dengan tegas menolak bahwa microteaching sebagai transfer of knowledge. Dosen juga tidak setuju dengan teori behaviorism (teacher center), metode mengajar yang otoriter, direct, monolog dari guru ke siswa.

 

Landasan filosofis dan teori dari mikro adalah proses membangun matematika. Siswa diberikan tugas dan kesempatan untuk membangun matematika, yang dibangun itu teori dan praktif (memanipulasi benda-benda konkret).

Pendekatan realistics mathematics yaitu belajar matematika dari benda-benda konkret. Benda konkret itu kontekstual dapat berupa benda apa saja yang berpotensi mengandung sifat-sifat matematika. Seperti meja ( sifat segi empat), roda sepeda (sifat lingkaran). Matematika dapat menjadi bencana apabila siswa tidak siap sebaliknya dapat menjadi barokah apabila siswa siap. Oleh sebab itu, kesiapan siswa sangat penting agar dapat aktif berpartisipasi. Maka pembelajaran matematika yang inovatif adalah memberi kesempatan agar tumbuh dan berkembang.

 

Melihat kondisi saat ini, microteaching akan dilakukan secara daring. Akan tetapi hal yang perlu diketahui bahwa pembelajaran daring merupakan pembelajaran tidak memiliki makna inovasi untuk mikro. Seorang guru tidak memenuhi target inovasi agar siswa belajar mandiri mengabstrak pengetahuan karena pembelajaran daring tidak lain hanya pemberian tugas. Maka dosen berharap dengan adanya microteaching secara daring mahasiswa kepada siswa-siswanya tetap dapat merencanakan kegiatan, memberikan tugas yang pada akhirnya siswa secara mandiri berkerja untuk membangun matematika. Siswa tetap menjadi peran utama. Pembelajaran matematika yang dipilih tidak menggunakan definisi, tetapi contoh-contoh benda konkret.

 

Menurut Ebbut dan Straker, 1995 definisi matematika sekolah sebagai berikut

1. Matematika merupakan kegiatan untuk mencari pola dan hubungan.

2. Matematika merupakan kegiatan untuk memecahkan masalah.

3. Matematika merupakan kegiatan untuk investigasi.

4. Matematika merupakan kegiatan untuk komunikasi.

 

Ada berbagai macam metode pembelajaran seperti :

-Behaviorism (teacher center)

-Contructivism

-Connectivism

-Discovery Learning

-Distributed Cognition

-Social Cognitive dari Bandura

-Cognitive Approachess

-Meaningful Learning

-Socialcultural dari Vygotsky

-Ada pula model pembelajaran online dari Anderson dapat menjadi referensi microteaching. Model pembelajaran ini terkait konektivitas, pembelajaran online pasti ada keterhubungan, pembaharuan teknologi baru, terintegrasi baik dari segi pengetahuan, pembelajar, komunitas, maupun penilaian. Maka connect multiple relationship yaitu terhubung guru dengan siswa.

 

Seorang guru mengajarkan pada siswa dengan menerapkan teori. Oleh sebab itu mahasiswa sebagai calon guru membuat RPP dan LKS pembelajaran menggunakan suatu model pembelajaran yang inovatif memuat kemerdekaan, demokrasi, menghargai keanekaragaman, fasilitator, dan sebagainya. Tujuan dari pembuatan video pembelajaran matematika tetap berjalan dengan semestinya.

 

RPP dan LKPD Etnomatematika

 Klik link untuk melihat file RPP download Klik link untuk melihat file LKPD download