Jumat, 19 Maret 2021

Refleksi Pertemuan Ke-6 Mata Kuliah Pembelajaran Mikro

 

16 Maret 2021

Refleksi Pertemuan Ke-6

Mata Kuliah Pembelajaran Mikro

 

Respon dari Prof. Marsigit terhadap beberapa pertanyaan dari mahasiswa:

1.      Nadya

-          Perlu mempelajari berbagai pembuktian teorema Pythagoras sehingga guru dapat memperkaya pengetahuan peserta didik.

-          Pada saat take video dibutuhkan komitmen bersama.

-          Powerpoint hanya sebagai petunjuk, bukan sebagai muatan untuk memberikan materi. Kompetensi langsung dimaksudkan ke dalam LKDPD. Untuk mempermudah peserta didik mengamati LKDPD, guru perlu menampilkannya.

 

2.      Ayunda

-          Sebelum pandemi, kita sudah menghindari penggunaan powerpoint. Adanya powerpoint megharuskan guru untuk transfer of knowledge.

-          Video pembelajaran dikumpulkan dalam bentuk file dan ditayangkan ke youtobe masing-masing.

-          Seluruh tugas yang berikan dosen harus diunggah ke website atau blog mandiri sebagai catatan perjalanan hidup.

-          Dosen meminta jadwal pada saat pengambilan gambar dan dikirim ke grup Whatsapp.

 

3.      Devid

-          LKDPD bisa memuat contoh, kumpulan rumus, langkah-langkah pembelajaran.

 

4.      Afifah

-          Kendala teknis mohon meminta bantuan kepada pak Syukrul.

 

5.      Amalia

-          Kegiatan inti di RPP itu sama dengan di LKDPD. Hanya saja di LKDPD dijabarkan petunjuk melakukan kegiatan. Secara teoritis, LKDPD itu tiap tahun selalu berubah-ubah.

 

 

 

Jumat, 12 Maret 2021

Refleksi Pertemuan Ke-5 Mata Kuliah Pembelajaran Mikro

 

09 Maret 2021

 

Refleksi Pertemuan Ke-5 Pembelajaran Mikro

oleh : Heru Sukoco, S.Si

 

            Pada saat dosen menyampaikan contoh rencana pelaksanaan pembelajaran yang tepat. Dosen menyampaikan kepada mahasiswa perlu mengerti dan memahami indikator secara menyeluruh dengan mengidentifikasi IPK, setelah itu pilah yang akan dijelaskan dalam suatu pertemuan. Dosen juga memberi kebebasan agar dapat menyusun rencana pelaksana pembelajaran yang tepat. Poin dari kegiatan inti pada pembelajaraan matematika bukan urutan akan tetapi isi. Guru hanya sebagai pengantar. Penekanan pada kegiatan pembelajaran lebih ke peserta didik. Contoh : peserta didik mengamati, menalar, melaksanakan. Sehingga guru memberi ruang ke peserta didik untuk berproses. Guru perlu melakukan inovasi dan melakukan intervensi sedikit mungkin. Setiap kegiatan pembelajaran guru harus mengontrol serta mengonfirmasi pekerjaan peserta didik. Kesimpulan yang disampaikan peserta didik perlu dikoreksi apabila mengalami kesalahan interpretasi.

            Kemudian dosen menayangkan sebuah video pembelajaran dari negara Finlandia dan China. Sedangkan negara Indonesia memiliki cara pandang yang belum berubah dari waktu ke waktu. Orang Indonesia belum terbiasa dan memiliki phobia sebelum mencoba. Mahasiswa perlu mengamati sistem pendidikan  terbaik di dunia untuk diambil nilai positifnya. Sehingga dapat menerapkan hal-hal yang sesuai. Pada negara Finlandia dan China menerapkan guru model, guru pendamping, dan observer. Bahkan lesson study di Jepang penonton yang memberikan komentar lebih banyak. Ada pula yang melakukan evaluasi di luar jam pelajaran mana yang harus dipertahankan dan ditinggalkan. Kerja sama dan kolaborasi perlu dibangun dalam membentuk suasana belajar yang kondusif. Guru hanya memfasilitasi, sehingga kegiatan lebih berfokus kepada peserta didik.

            Dosen juga menampilkan media-media yang dapat digunakan untuk pembelajaran secara daring. Melalui website-website yang sudah dikirim ke grup kelas. Dosen berharap agar mahasiswa dapat menerapkan salah satu media tersebut demi kelancaran pembelajaran daring.

 

 

Rabu, 03 Maret 2021

Refleksi Pertemuan Ke-4 Mata Kuliah Pembelajaran Mikro

 03 Maret 2021

Refleksi Pertemuan Ke-4 Mata Kuliah Pembelajaran Mikro

 

    Tidak ada gunanya microteaching jika pada akhirnya menerapkan metode konvensional. Maka sebaik-baiknya microteaching mewujudkan inovasi. Pada microteaching, siswa berperan sebagai aktor.

    Pembelajaran pada umumnya dilaksanakan apabila memenuhi kuota lebih dari 20 siswa. Sedangkan pembelajaran mikro sebelum pandemi yang menjadi siswa adalah teman mikro. Contohnya : Amalia seolah-olah menjadi siswa yang memperhatikan penjelasan guru yang dipraktikkan oleh Ayundha. Kaitannya dengan pembuatan video pembelajaran mikro online, mahasiswa memerlukan partner video dan murid model. Pada lembar kerja daring peserta didik (LKDPD) berisi langkah-langkah metode pembelajaran dan syntax, bukan kumpulan soal. LKDPD juga memuat penjelasan guru yang akan dikerjakan oleh siswa. Penjelasan guru tidak perlu mendominasi. Mahasiswa dapat menerapkan metode pembelajaran  realistik matematika, saintifik, dan sebagainya.

    Microteaching berbasis riset. Mahasiswa boleh menggunakan powerpoint untuk apersepsi hanya sebagai pendahuluan, bukan kegiatan utama. Aktifitas siswa merupakan kegiatan utama. Guru sebagai fasilitator bukan sekadar menjelaskan materi (transfer of knowledge).  Siswa belajar sendiri dan guru hanya membantu. Apabila menggunakan kata menjelaskan artinya tidak diperlukan problem solving. Pada skema pencapaian konsep ada beberapa istilah. Pada ilmu matematika itu bersifat spiral atau ilmu berkelanjutan. Siswa belajar himpunan dari SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Hal yang perlu dipahami learning trajectory, semacam menentukan dosis.

    Di seluruh dunia, format rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tidak ada ketentuan yang baku sehingga mahasiswa diharap mengambil dari sumber terdekat, seperti : Prodi Pendidikan Matematika, FMIPA, UNY. Mahasiswa juga dapat membaca pedoman dari sumber lain sebagai referensi.

RPP dan LKPD Etnomatematika

 Klik link untuk melihat file RPP download Klik link untuk melihat file LKPD download