Klik link untuk melihat file RPP
Klik link untuk melihat file LKPD
Klik link di bawah ini untuk melihat file
Berikut file RPP dan LKDPD Teorema Pythagoras Kelas VIII SMP
Berikut video pembelajaran untuk mata kuliah microteaching yang dibersamai oleh Bapak Prof. Dr. Marsigit, M.A. dan Bapak Heru Sukoco, S.Si., M.Pd.
Video Pembelajaran 1
Video Pembelajaran 2
Video Pembelajaran 3
Video Pembelajaran 4
16
Maret 2021
Refleksi Pertemuan Ke-6
Mata Kuliah Pembelajaran Mikro
Respon dari Prof. Marsigit terhadap beberapa
pertanyaan dari mahasiswa:
1.
Nadya
-
Perlu mempelajari
berbagai pembuktian teorema Pythagoras sehingga guru dapat memperkaya
pengetahuan peserta didik.
-
Pada saat take
video dibutuhkan komitmen bersama.
-
Powerpoint hanya
sebagai petunjuk, bukan sebagai muatan untuk memberikan materi. Kompetensi langsung
dimaksudkan ke dalam LKDPD. Untuk mempermudah peserta didik mengamati LKDPD,
guru perlu menampilkannya.
2.
Ayunda
-
Sebelum pandemi,
kita sudah menghindari penggunaan powerpoint. Adanya powerpoint megharuskan
guru untuk transfer of knowledge.
-
Video pembelajaran
dikumpulkan dalam bentuk file dan ditayangkan ke youtobe masing-masing.
-
Seluruh tugas yang
berikan dosen harus diunggah ke website atau blog mandiri sebagai catatan
perjalanan hidup.
-
Dosen meminta jadwal
pada saat pengambilan gambar dan dikirim ke grup Whatsapp.
3.
Devid
-
LKDPD bisa memuat
contoh, kumpulan rumus, langkah-langkah pembelajaran.
4.
Afifah
-
Kendala teknis
mohon meminta bantuan kepada pak Syukrul.
5.
Amalia
-
Kegiatan inti di
RPP itu sama dengan di LKDPD. Hanya saja di LKDPD dijabarkan petunjuk melakukan
kegiatan. Secara teoritis, LKDPD itu tiap tahun selalu berubah-ubah.
09
Maret 2021
Refleksi Pertemuan
Ke-5 Pembelajaran Mikro
oleh : Heru Sukoco, S.Si
Pada saat dosen menyampaikan contoh rencana
pelaksanaan pembelajaran yang tepat. Dosen menyampaikan kepada mahasiswa perlu
mengerti dan memahami indikator secara menyeluruh dengan mengidentifikasi IPK,
setelah itu pilah yang akan dijelaskan dalam suatu pertemuan. Dosen juga
memberi kebebasan agar dapat menyusun rencana pelaksana pembelajaran yang
tepat. Poin dari kegiatan inti pada pembelajaraan matematika bukan urutan akan
tetapi isi. Guru hanya sebagai pengantar. Penekanan pada kegiatan pembelajaran
lebih ke peserta didik. Contoh : peserta didik mengamati, menalar,
melaksanakan. Sehingga guru memberi ruang ke peserta didik untuk berproses.
Guru perlu melakukan inovasi dan melakukan intervensi sedikit mungkin. Setiap kegiatan
pembelajaran guru harus mengontrol serta mengonfirmasi pekerjaan peserta didik.
Kesimpulan yang disampaikan peserta didik perlu dikoreksi apabila mengalami
kesalahan interpretasi.
Kemudian dosen menayangkan sebuah
video pembelajaran dari negara Finlandia dan China. Sedangkan negara Indonesia
memiliki cara pandang yang belum berubah dari waktu ke waktu. Orang Indonesia
belum terbiasa dan memiliki phobia sebelum mencoba. Mahasiswa perlu mengamati
sistem pendidikan terbaik di dunia untuk
diambil nilai positifnya. Sehingga dapat menerapkan hal-hal yang sesuai. Pada
negara Finlandia dan China menerapkan guru model, guru pendamping, dan observer.
Bahkan lesson study di Jepang
penonton yang memberikan komentar lebih banyak. Ada pula yang melakukan
evaluasi di luar jam pelajaran mana yang harus dipertahankan dan ditinggalkan.
Kerja sama dan kolaborasi perlu dibangun dalam membentuk suasana belajar yang
kondusif. Guru hanya memfasilitasi, sehingga kegiatan lebih berfokus kepada
peserta didik.
Dosen juga menampilkan media-media
yang dapat digunakan untuk pembelajaran secara daring. Melalui website-website
yang sudah dikirim ke grup kelas. Dosen berharap agar mahasiswa dapat
menerapkan salah satu media tersebut demi kelancaran pembelajaran daring.
03 Maret 2021
Refleksi Pertemuan Ke-4 Mata Kuliah Pembelajaran Mikro
Tidak ada gunanya microteaching jika pada akhirnya menerapkan metode konvensional. Maka sebaik-baiknya microteaching mewujudkan inovasi. Pada microteaching, siswa berperan sebagai aktor.
Pembelajaran pada umumnya dilaksanakan apabila memenuhi kuota lebih dari 20 siswa. Sedangkan pembelajaran mikro sebelum pandemi yang menjadi siswa adalah teman mikro. Contohnya : Amalia seolah-olah menjadi siswa yang memperhatikan penjelasan guru yang dipraktikkan oleh Ayundha. Kaitannya dengan pembuatan video pembelajaran mikro online, mahasiswa memerlukan partner video dan murid model. Pada lembar kerja daring peserta didik (LKDPD) berisi langkah-langkah metode pembelajaran dan syntax, bukan kumpulan soal. LKDPD juga memuat penjelasan guru yang akan dikerjakan oleh siswa. Penjelasan guru tidak perlu mendominasi. Mahasiswa dapat menerapkan metode pembelajaran realistik matematika, saintifik, dan sebagainya.
Microteaching berbasis riset. Mahasiswa boleh menggunakan powerpoint untuk apersepsi hanya sebagai pendahuluan, bukan kegiatan utama. Aktifitas siswa merupakan kegiatan utama. Guru sebagai fasilitator bukan sekadar menjelaskan materi (transfer of knowledge). Siswa belajar sendiri dan guru hanya membantu. Apabila menggunakan kata menjelaskan artinya tidak diperlukan problem solving. Pada skema pencapaian konsep ada beberapa istilah. Pada ilmu matematika itu bersifat spiral atau ilmu berkelanjutan. Siswa belajar himpunan dari SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Hal yang perlu dipahami learning trajectory, semacam menentukan dosis.
Di seluruh dunia, format rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tidak ada ketentuan yang baku sehingga mahasiswa diharap mengambil dari sumber terdekat, seperti : Prodi Pendidikan Matematika, FMIPA, UNY. Mahasiswa juga dapat membaca pedoman dari sumber lain sebagai referensi.
24
Februari 2021
Refleksi Pertemuan Ke-3 Mata Kuliah
Pembelajaran Mikro
Adanya pembelajaran online
mengajarkan kita untuk saling menghargai. Intuisi terjadi secara menyeluruh
tidak membeda-bedakan. Prof. Dr. Marsigit, M.A. menyatakan bahwa hidup ini 5%
dihabiskan oleh bermatematika, selebihnya intuisi. Contoh : seorang mahasiswa selalu
bangun di pagi hari tanpa mendengarkan bunyi alarm. Oleh sebab itu, intuisi merupakan
kebiasaan atau pengalaman. Setiap orang memiliki kemampuan memperkirakaan.
Ciri-ciri intuisi yaitu dapat melakukan pekerjaan secara spontan, tidak tau
kapan mulai dan dari siapa. Intuisi terdiri dari 2 hal yang berbeda: dimiliki
dan dimengerti. Apabila intuisi diuraikan seperti berikut kita memiliki
perasaan senang tapi belum tentu mengerti apa itu senang.
Intuisi juga ada kaitannya dengan
pembelajaran mikro, setiap saat siswa belajar matematika mempunyai perkiraan seperti
meter dan desimeter. Apabila siswa diberi pertanyaan mengenai dekameter,
intuisi siswa menjadi bermasalah. Satuan panjang tersebut jarang digunakan di masyarakat. Hal tersebut
membuat siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika. Oleh sebab itu,
belajar matematika diperlukan intuisi tidak sekadar menjelaskan definisi.
Intuisi melekat kepada benda konkret. Pembelajaran matematika di sekolah
diharapkan berakar dari manipulasi benda konkret. Dalam kehidupan ada dua pokok
intuisi, yaitu: intuisi ruang dan intuisi waktu. Intuisi perlu dibangun terjaga
dengan baik.
Paradigma
pembelajaran online :
1. Bagaimana
pembelajaran online dapat dilaksanakan
2. Bagaimana
pembelajaran inovatif tetap dapat dicapai
Esensi
pembelajaran inovatif adalah aktifitas ada pada siswa. Guru perlu perangkat
pembelajaran yang memanfaatkan, seperti: handphone, google, file ms word, pdf,
geogebra, dynamic geometry.
3. Bagaimana
mempersiapkan pembelajaran online
Langkah-langkah
pembelajaran inovatif sebelum pandemi :
1. Mengkaji silabus
2. Menentukan SKKD
3. Mempersiapkan dan membuat RPP
4. Membu at LKPD (saat pandemi berubah menjadi LKDPD)
5. Apersepsi
Apersepsi
yang baik berupa kegiatan. Contohnya :
Ketika
guru menjelaskan materi sisi lengkung,
-
Siswa diminta untuk menyebutkan
benda-benda yang ada di sekitar berbentuk tabung.
-
Siswa diminta menyebutkan ciri-ciri tabung
(alas dan tinggi).
6. Variasi-variasi
Terdapat
berbagai variasi yang bisa dikembangkan, antara lain :
a. Variasi
interaksi saat pembelajaran
offline (mandiri,
bersama, dan klasikal)
online (interaksi bersama
bendanya, interaksi dengan temannya sesuai protokol 3M)
b. Variasi
media (handphone, laptop, ruangan, benda konkret di sekitar)
c. Variasi
sumber belajar (internet, handphone, lingkungan, penjelasan guru)
d. Variasi
metode, bersifat fleksibel
Konvensional : behaviorisme
(berpusat pada guru, memberikan stimulus)
Sekarang : berpusat pada
siswa
e. Variasi
Kegiatan
contoh: Problem Based Learning, polya, RME,
saintifik, conectivism, constructivism,
penemuan terbimbing
7. Skema Pencapaian Konsep Matematika
Dibuat diagram alur tentang kompetensi yang akan dicapai.
Orang-orang jepang menyebut skema pembelajaran secara teori disebut learning trajectory. Sedangkan microteaching yang dulu disebut rantai kognitif.
Contoh
: siswa belajar pertidaksamaan maka perlu belajar persamaan terlebih dahulu.
Pada akhirnya
pembelajaran dilakukan oleh diri sendiri, sehingga mahasiswa perlu berdaya.
Refleksi Kuliah Perdana Pembelajaran Mikro
Oleh Nadya Sukma Rani,
Program studi S1 Pendidikan Matematika
Semester Genap 2020/2021
FMIPA UNY
Selasa, 16 Februari 2021 merupakan kuliah perdana mata kuliah pembelajaran mikro untuk Program studi S1 Pendidikan Matematika melalui aplikasi zoom meeting.
Sebelum memulai perkuliahan microteaching yaitu Prof. Dr. Marsigit, MA menyampaikan bahwa kuliah itu high quality dan menampakkan wajah itu akuntabilitas lalu dosen meminta mahasiswa untuk menampakkan wajahnya masing-masing secara live. Dosen memulai perkuliahan dengan membaca basmallah bersama-sama lalu melakukan presensi dengan jumlah kehadiran sebanyak 9 mahasiswa. Dosen mempersilakan setiap mahasiswa untuk memperkenalkan diri.
Mengikuti kuliah dengan program sarjana pendidikan matematika berarti ada hubungannya dengan pembelajaran mikro.
Poin penting microteaching yang perlu dipahami mahasiswa sebagai berikut
1. Guru bukanlah subjek mikro tetapi fokus pada waktu untuk melayani kebutuhan siswa untuk belajar matematika.
2. Konsep dasar microteaching tetap terhadap paradigma inovatif.
Jika dilihat dari sisi persoalan, microteaching sama seperti pembelajaran kelas matematika. Pada microteaching terdapat berbagai jenis landasan : filsafat, psikologi, pedagogik, dan lain-lain. Hal yang mendasari bahwa microteaching seharusnya menjadi wahana untuk inovasi pembelajaran matematika. Dosen microteaching yaitu Prof. Dr. Marsigit, MA dengan tegas menolak bahwa microteaching sebagai transfer of knowledge. Dosen juga tidak setuju dengan teori behaviorism (teacher center), metode mengajar yang otoriter, direct, monolog dari guru ke siswa.
Landasan filosofis dan teori dari mikro adalah proses membangun matematika. Siswa diberikan tugas dan kesempatan untuk membangun matematika, yang dibangun itu teori dan praktif (memanipulasi benda-benda konkret).
Pendekatan realistics mathematics yaitu belajar matematika dari benda-benda konkret. Benda konkret itu kontekstual dapat berupa benda apa saja yang berpotensi mengandung sifat-sifat matematika. Seperti meja ( sifat segi empat), roda sepeda (sifat lingkaran). Matematika dapat menjadi bencana apabila siswa tidak siap sebaliknya dapat menjadi barokah apabila siswa siap. Oleh sebab itu, kesiapan siswa sangat penting agar dapat aktif berpartisipasi. Maka pembelajaran matematika yang inovatif adalah memberi kesempatan agar tumbuh dan berkembang.
Melihat kondisi saat ini, microteaching akan dilakukan secara daring. Akan tetapi hal yang perlu diketahui bahwa pembelajaran daring merupakan pembelajaran tidak memiliki makna inovasi untuk mikro. Seorang guru tidak memenuhi target inovasi agar siswa belajar mandiri mengabstrak pengetahuan karena pembelajaran daring tidak lain hanya pemberian tugas. Maka dosen berharap dengan adanya microteaching secara daring mahasiswa kepada siswa-siswanya tetap dapat merencanakan kegiatan, memberikan tugas yang pada akhirnya siswa secara mandiri berkerja untuk membangun matematika. Siswa tetap menjadi peran utama. Pembelajaran matematika yang dipilih tidak menggunakan definisi, tetapi contoh-contoh benda konkret.
Menurut Ebbut dan Straker, 1995 definisi matematika sekolah sebagai berikut
1. Matematika merupakan kegiatan untuk mencari pola dan hubungan.
2. Matematika merupakan kegiatan untuk memecahkan masalah.
3. Matematika merupakan kegiatan untuk investigasi.
4. Matematika merupakan kegiatan untuk komunikasi.
Ada berbagai macam metode pembelajaran seperti :
-Behaviorism (teacher center)
-Contructivism
-Connectivism
-Discovery Learning
-Distributed Cognition
-Social Cognitive dari Bandura
-Cognitive Approachess
-Meaningful Learning
-Socialcultural dari Vygotsky
-Ada pula model pembelajaran online dari Anderson dapat menjadi referensi microteaching. Model pembelajaran ini terkait konektivitas, pembelajaran online pasti ada keterhubungan, pembaharuan teknologi baru, terintegrasi baik dari segi pengetahuan, pembelajar, komunitas, maupun penilaian. Maka connect multiple relationship yaitu terhubung guru dengan siswa.
Seorang guru mengajarkan pada siswa dengan menerapkan teori. Oleh sebab itu mahasiswa sebagai calon guru membuat RPP dan LKS pembelajaran menggunakan suatu model pembelajaran yang inovatif memuat kemerdekaan, demokrasi, menghargai keanekaragaman, fasilitator, dan sebagainya. Tujuan dari pembuatan video pembelajaran matematika tetap berjalan dengan semestinya.
Klik link untuk melihat file RPP download Klik link untuk melihat file LKPD download