24
Februari 2021
Refleksi Pertemuan Ke-3 Mata Kuliah
Pembelajaran Mikro
Adanya pembelajaran online
mengajarkan kita untuk saling menghargai. Intuisi terjadi secara menyeluruh
tidak membeda-bedakan. Prof. Dr. Marsigit, M.A. menyatakan bahwa hidup ini 5%
dihabiskan oleh bermatematika, selebihnya intuisi. Contoh : seorang mahasiswa selalu
bangun di pagi hari tanpa mendengarkan bunyi alarm. Oleh sebab itu, intuisi merupakan
kebiasaan atau pengalaman. Setiap orang memiliki kemampuan memperkirakaan.
Ciri-ciri intuisi yaitu dapat melakukan pekerjaan secara spontan, tidak tau
kapan mulai dan dari siapa. Intuisi terdiri dari 2 hal yang berbeda: dimiliki
dan dimengerti. Apabila intuisi diuraikan seperti berikut kita memiliki
perasaan senang tapi belum tentu mengerti apa itu senang.
Intuisi juga ada kaitannya dengan
pembelajaran mikro, setiap saat siswa belajar matematika mempunyai perkiraan seperti
meter dan desimeter. Apabila siswa diberi pertanyaan mengenai dekameter,
intuisi siswa menjadi bermasalah. Satuan panjang tersebut jarang digunakan di masyarakat. Hal tersebut
membuat siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika. Oleh sebab itu,
belajar matematika diperlukan intuisi tidak sekadar menjelaskan definisi.
Intuisi melekat kepada benda konkret. Pembelajaran matematika di sekolah
diharapkan berakar dari manipulasi benda konkret. Dalam kehidupan ada dua pokok
intuisi, yaitu: intuisi ruang dan intuisi waktu. Intuisi perlu dibangun terjaga
dengan baik.
Paradigma
pembelajaran online :
1. Bagaimana
pembelajaran online dapat dilaksanakan
2. Bagaimana
pembelajaran inovatif tetap dapat dicapai
Esensi
pembelajaran inovatif adalah aktifitas ada pada siswa. Guru perlu perangkat
pembelajaran yang memanfaatkan, seperti: handphone, google, file ms word, pdf,
geogebra, dynamic geometry.
3. Bagaimana
mempersiapkan pembelajaran online
Langkah-langkah
pembelajaran inovatif sebelum pandemi :
1. Mengkaji silabus
2. Menentukan SKKD
3. Mempersiapkan dan membuat RPP
4. Membu at LKPD (saat pandemi berubah menjadi LKDPD)
5. Apersepsi
Apersepsi
yang baik berupa kegiatan. Contohnya :
Ketika
guru menjelaskan materi sisi lengkung,
-
Siswa diminta untuk menyebutkan
benda-benda yang ada di sekitar berbentuk tabung.
-
Siswa diminta menyebutkan ciri-ciri tabung
(alas dan tinggi).
6. Variasi-variasi
Terdapat
berbagai variasi yang bisa dikembangkan, antara lain :
a. Variasi
interaksi saat pembelajaran
offline (mandiri,
bersama, dan klasikal)
online (interaksi bersama
bendanya, interaksi dengan temannya sesuai protokol 3M)
b. Variasi
media (handphone, laptop, ruangan, benda konkret di sekitar)
c. Variasi
sumber belajar (internet, handphone, lingkungan, penjelasan guru)
d. Variasi
metode, bersifat fleksibel
Konvensional : behaviorisme
(berpusat pada guru, memberikan stimulus)
Sekarang : berpusat pada
siswa
e. Variasi
Kegiatan
contoh: Problem Based Learning, polya, RME,
saintifik, conectivism, constructivism,
penemuan terbimbing
7. Skema Pencapaian Konsep Matematika
Dibuat diagram alur tentang kompetensi yang akan dicapai.
Orang-orang jepang menyebut skema pembelajaran secara teori disebut learning trajectory. Sedangkan microteaching yang dulu disebut rantai kognitif.
Contoh
: siswa belajar pertidaksamaan maka perlu belajar persamaan terlebih dahulu.
Pada akhirnya
pembelajaran dilakukan oleh diri sendiri, sehingga mahasiswa perlu berdaya.